RESENSI NOVEL
“SYAHADAT CINTA”
1. Identitas buku
Judul buku : Syahadat Cinta
Judul buku : Syahadat Cinta
Nama Pengarang : Taufiqurrahman Al-Azizy
Tahun Terbit : 2006
Nama Penerbit : Diva Press
Tempat Terbit : Jl. Wonosari Baturetno - Banguntapan, Jogjakarta
Halaman : 520
2. Pokok-pokok isi buku ( Sinopsis )
"Maukah engkau menciumku?"
"Masyaallah, kenapa?"
"Sebab
ciuman adalah bukti keberadaan cinta. Kau terpikat kepadaku karena
wajah ini, maka dia meminta bibirmu untuk mencium. Jika hati yang
membawa cintamu kepadaku, maka engkau pun harus mencium hatiku. Pilih
mana?"
Itulah
petikan percakapan antara iqbal-tokoh utama dalam novel ini-dan
Zaenab-gadis yang merupakan perwujudan dari sifat jamaliah dan
ilahi.Sebagai pemuda metropolis, Iqbal berjuang mengakhiri masa lalunya
yang kelam, dan secercah cahaya ilahi masuk melalui relung-relung
hatinya dan membawanya masuk ke alam pesantren. Tetapi ternyata,
perjalanan ini memunculkan amuk pergolakan di dalam hatinya. Baru saja
ia mulai belajar berwudlu, membaca al-Qur'an dan bersembahyang, tetapi
ia terpelanting ke lembah perdebatan, yang pada lahirnya memang
sahabat-sahabat santri , tetapi pada hakikatnya adalah antara Iqbal
dengan dirinya sendiri. Baginya, hatilah yang perlu mendapatkan cahaya
Islam, menerangi jiwa. Iqbal berusaha memasuki Islam melalui jalur hati
ini, dan ternyata jalur ini membawa serta benih-benih cinta kepada
Zaenab, santriwati. Tetapi, ada dua gadis lain yang sedang menunggu
cintanya : Priscillia, seorang gadis dari keluarga Kristen yang taat dan
mendapatkan berbagai kekerasan dari keluarga dan sahabat-sahabatnya
karena memilih memasuki hidayah Islam; sedang gadis yang satu lagi
adalah siswi sebuah SMA yang dipaksa menikah dengan orang yang tidak
dicintainya, bahkan tidak dikenalnya. Iqbal justru banyak belajar
keagungan Islam dari sebuah keluarga pengemis yang menampungnya ketika
ia lari dari pesantren karena perseteruan paham - paham religius yang
sangat tajam.
Novel
spiritual ini menjadi kesaksian (syahadat) pengembaraan religius
seorang anak metro dalam tempias wajah Ilayiah yang sarat gesekan paham
spiritual dan petarungan ragam tradisi.
Trilogi
"mafrikat cinta" ini terdiri dari Syahadat cinta, Musafir cinta dan
Makrifat cinta. Tiga novel religius pembangun iman ini dapat Anda baca
secara terpisah tanpa kehilangan kekuatan cerita dan maknanya, sekaligus
bisa sebagai kesatuan utuh yang sangat detil dan mendalam. Trilogi ini
mengusung semangat pencarian kebenaran Islam yang kaffah, dengan basis
laku syari'at, Tarekat dan Mafrikat: impian terbesar para abdullah untuk
berjumpa dengan wajah sang Kekasih.
3. Kelebihan buku
- Isi cerita novel tersebut mudah di pahami
- Bab satu dengan bab yang lainnya saling berkaitan, sehingga alur cerita berkesinambungan.
- Tokoh utamanya memiliki jiwa dan usaha yang keras.
-
Novel ini sangat patut dikonsumsi masyarakat kalangan umum maupun
lanjut usia. Karena dalam ceritanya pengarang memberikan isi cerita yang
dapat mendorong pembaca untuk melakukan perubahan dalam kehidupan yang
lebih baik
- Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian novel ini pun sangat baik. Tidak terlalu formal, tetapi sesuai dengan EYD.
4. Kekurangan buku
-
Isi cerita novel sangat berbelit, pengarang memberikan contoh terlalu
banyak, sehingga pembaca cepat merasa bosan dalam membacanya.
- alur cerita yang maju mundur, membuat pembaca sulit menyesuaikan cerita dengan alur.
- syair-syair yang terlalu banyak, dapat membuat pembaca yang awam akan syair maupun puisi bosan membacanya.
5. Saran-saran
Alur
yang dibuat sangat berbelit, membuat pembaca bingung dalam
mensinkronisasikan ceritanya, maka dari itu agar dibuat lebih menarik
dan simpel dalam penyajian ceritanya. Agar tidak membuat pembaca merasa
bosan.
No comments:
Post a Comment